Google Translate

Entri Populer

Kamis, 29 Desember 2011

7 Pemain Bola yang Meninggal Saat Bertanding

1. Phil O'Donnell


kapten tim Motherwell (Skotlandia), 35 tahun, meninggal dunia setelah pingsan saat memperkuat timnya menghadap Dundee United dalam laga di kompetisi Liga Primer Skotlandia, Sabtu 29 Desember 2007 malam di Fir Park.

2. Antonio Puerta


bek Sevilla, 22 tahun, meninggal tiga hari sesudah (sempat) pingsan dalam laga La Liga melawan Getafe, Sabtu, 25 Agustus 2007.

3. Chaswe Nsofwa


27 tahun, mantan striker Zambia, pingsan dan meninggal ketika mengikuti sesi latihan bersama klubnya, Hapoel Beersheba (Israel). Saat itu suhu udara mencapai 40 derajat Celcius.

4. Miklos Feher

24 tahun, pemain asal Hungaria meninggal pada Januari 2004 saat memperkuat klubnya, Benfica bertanding melawan Vitoria Guimaraes.
5. Marc-Vivien Foe




6. Jumadi abdi

Jumadi Abdi (lahir di Balikpapan, 14 Maret 1983 – meninggal di Bontang, 15 Maret 2009 pada umur 26 tahun)[1] adalah pemain sepak bola Indonesia berposisikan sebagai gelandang yang bermain untuk Bontang PKT (kini Bontang FC) di musim 2008. Sebelum bermain untuk Bontang PKT, ia pernah bermain untuk Persiba Balikpapan dan Persikota Tangerang.

7. Eri Irianto

26 tahun, pemain Persebaya Surabaya, meninggal dunia, diduga akibat gagal jantung, pada 3 April 2000 di RSUD dr Soetomo, beberapa jam setelah bertanding melawan PSIM Yogyakarta.
Read More >>

7 Pemain Nomor Tujuh Manchester United

  • GEORGE BEST
  • (karir di MU: 1963-1974), Irlandia Utara, posisi FW/W, 470 penampilan, 179 gol.
Best yang lahir pada tanggal 22 Mei 1946 adalah seorang pemain sayap super yang mampu mengkombinasikan kecepatan, akselerasi, keseimbangan, kemampuan mencetak gol, kegesitan melewati hadangan lawan serta secara natural mampu menggocek bola sama baik dengan kedua kakinya. Masa kejayaan Best berlangsung di tahun 1968 ketika ia meraih gelar Pemain Terbaik Eropa dan merebut Piala Champion bersama MU. Selama karirnya yang cemerlang Best berhasil merebut simpati penggemar Setan Merah.
Begitu hebatnya Best sehingga IFFHS (International Federation of Football History & Statistics) memilihnya di urutan 11 jajaran Pemain Terbaik Eropa Abad Ini dan peringkat 16 dalam pemilihan Pemain Terbaik Dunia Abad ini pada tahun 1999. Pele menyebutnya sebagai salah satu dari 125 Pemain Terbaik Dunia di peringkat 19 di belakang legenda Jerman Gerd Muller.
Sebelum era Beckham, George Best-lah yang menjadi ‘seleb’ atau pesohor bola Theatre of Dreams. Sayang gaya hidupnya yang senang berpesta membuatnya kecanduan alkohol yang pada akhirnya mengakibatkan kejatuhan karir dan kematiannya, Best meninggal di usia 59 tahun pada bulan November 2005. Begitu parahnya kecanduan ini hingga pada suatu ketika Best mencuri dompet seorang wanita tidak dikenal ketika dia bermain di Amerika hanya untuk membeli minuman keras. Namun sumbangannya bagi dunia sepakbola membuat nama Best tetap dikenang sebagai salah satu pemain terbaik dunia.
Nama Best diabadikan sebagai nama bandara di Belfast City yang kini bernama George Best Belfast City Airport. Di Irlandia Utara, ungkapan apresiasi ini menjadi legenda: “Maradona good; Pelé better; George Best.”
  • WILLIE MORGAN
    (1968-1975), Skotlandia, W, 296, 34
Willie adalah panggilan kesayangan William Morgan yang lahir 2 Oktober 1944 di Sauchie, Clackmannanshire. Pemain bola asal Skotlandia ini bertipe sayap dan memulai karirnya di Burnley. Ia memperoleh tempat tetap di tim utama Burnley untuk menggantikan John Connelly yang hijrah ke Manchester United. Hebatnya, pada pertandingan Boxing Day melawan MU, Morgan mencetak dua gol pertamanya untuk membantu Burnley menghajar MU 6-1 di Turf Moor.
Musim panas 1968, Morgan didatangkan oleh Sir Matt Busby ke Man Utd untuk sekali lagi mengisi pos yang ditinggalkan oleh John Connelly. Morgan mencetak 34 gol selama karirnya untuk Setan Merah walaupun gagal menembus final Piala Champion setelah ditundukkan AC Milan. Tahun 1970 dan 1971, Morgan dianugerahi Supporters Player of the Year dua tahun berturut-turut. Pada tahun 1972, setelah bermain melawan Brazil mewakili negaranya, Morgan mendapat julukan ‘Pemain Sayap Kanan Terbaik di Dunia’ dan membawa Skotlandia ke putaran final Piala Dunia. Pada putaran 1973 – 1975, Morgan menjadi kapten Manchester United sebelum akhirnya pulang kembali ke Burnley untuk digantikan oleh Steve Coppell.
  • STEVE COPPELL
    (1975-1983), Inggris, RM, 396, 70
MANCHESTER UNITED - Steve Coppell #200 AVA Americana "Football Special 79" English Football Sticker
Berakhirnya era Busby Babes pada tahun 70-an membuat prestasi Manchester United naik turun, begitu parahnya sehingga pada tahun 1975 Man Utd harus mulai berjuang dari divisi dua. Manajer Tommy Docherty memiliki solusinya, seorang pemain sayap kanan belia berusia 19 tahun yang pada saat itu masih kuliah di Liverpool University dan bermain untuk Tranmere Rovers. Docherty berebut dengan tim lain untuk mengontrak Steve Coppell yang memiliki teknik dan sikap menawan. Ketika tim lain mundur saat mereka menyadari fisik Coppell ‘terlalu kecil’, Docherty tidak ambil pusing. Sepuluh penampilan dan satu gol dari Coppell sedikit banyak membantu tim muda Docherty kembali ke divisi utama dalam waktu setahun.
Stephen James ‘Steve’ Coppell dilahirkan pada tanggal 9 Juli 1955 di Croxteth dan walaupun selalu terpesona oleh Liverpool, ia tidak memiliki masalah untuk bermain bagi tim rivalnya, Man Utd. Pada tahun 1976, setahun setelah naik ke divisi utama – Man Utd berhasil menembus final Piala FA sebelum akhirnya ditundukkan Southampton di final. Tahun berikutnya, Man Utd kembali ke final Piala FA untuk berhadapan dengan Liverpool yang sedang on fire dan mengejar gelar treble. Coppell dan kawan-kawan melupakan kenangan buruk tahun sebelumnya dan menundukkan Liverpool 2-1.
Delapan musim bermain di Old Trafford, Coppell bermain di bawah arahan tiga manajer: Docherty, Sexton dan Atkinson. Mereka selalu memberi tempat di tim utama bagi Coppell yang dari 395 penampilannya mencetak 70 gol. Hebatnya lagi, Coppell masih memegang rekor bermain sebagai starter untuk Setan Merah dalam 206 pertandingan berturut-turut di semua kompetisi.
Sayang karir pemain cemerlang ini terhenti di usia muda, pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia antara Inggris dan Hungaria di Wembley, Coppell mengalami cidera serius dan walaupun telah melalui beberapa operasi penting, kesehatannya tidak pernah pulih. Coppell memutuskan untuk gantung sepatu pada bulan Oktober 1983 pada usia 28 tahun.
  • BRYAN ROBSON
    (1981-1994), Inggris, CM, 461, 99
Bryan Robson yang lahir pada tanggal 11 Januari 1957 di Chester-le-Street, County Durham adalah pemegang ban kapten Manchester United terlama sepanjang sejarah. Sebelum bermain untuk Setan Merah, Robson meniti karir di West Bromwich Albion. Selain menjadi kapten MU, Robson juga menjadi kapten tim nasional Inggris untuk 65 pertandingan dari keseluruhan 90 penampilan.
Pemain yang sering dijuluki ‘Robbo’ atau ‘Captain Marvel’ ini dikontrak oleh Man Utd pada Oktober 1981 dan menjadi pemain termahal di liga Inggris saat itu. Rekor ini tidak akan terpecahkan hingga tahun 1987 ketika Liverpool membeli Peter Beardsley. Sebulan setelah dikontrak, Robson mencetak gol pertamanya bagi MU yang kelak berakhir 13 musim kemudian dengan hampir 500 penampilan dan mencetak 99 gol.
Robson menjadi kapten United pertama yang berhasil mengangkat trofi Piala FA untuk tiga musim (walaupun tidak berturut-turut) dan mengalami masa keemasan ketika United berhasil menundukkan Barcelona 2-1 di final Piala Winners 1991. Ini seperti membalas kegagalan Robson yang walaupun menyumbangkan dua gol di Old Trafford untuk mengalahkan Barcelona 3-0 setelah sebelumnya tunduk 2-0 di Nou Camp pada perempatfinal Piala Winner pada tahun 1984 namun akhirnya menderita cidera yang membuatnya tidak tampil maksimal saat Man Utd ditundukkan Juventus di semifinal ajang yang sama.
Robson mengakhiri karir panjangnya di Man Utd untuk mengejar karir sebagai pemain-pelatih bagi Middlesbrough. Selanjutnya, Robson juga melatih Bradford City, West Bromwich Albion, Sheffield United dan tim nasional Thailand.
Pada saat hijrah dari WBA dan ditanyakan apa alasannya bergabung dengan Manchester United, Robson menjawab dengan yakin. “Motivasi utamaku bukanlah uang. Aku hanya ingin menjadi pemenang.”
  • ERIC CANTONA
    (1992-1997), Perancis, FW, 185, 82
Dialah sang raja. Eric ‘The King’ Cantona mengawali karirnya di Manchester United pada pertandingan persahabatan melawan Benfica di Lisbon untuk memperingati ulang tahun ke 50 pemain legendaris Portugal, Eusébio. Pertandingan ofisial pertamanya adalah ketika Cantona masuk menjadi pemain pengganti pada saat derby dengan Manchester City di Old Trafford pada tanggal 12 Desember 1992.
Sebelum mendapatkan Cantona, MU mengalami musim yang menyesakkan, musim sebelumnya mereka hanya bisa menahan nafas melihat Leeds United meraih gelar dengan Cantona sebagai aktor utama Leeds. Musim ini mereka berada di belakang Aston Villa dan Blackburn Rovers yang saling berkejaran untuk meraih gelar liga, begitu juga tantangan maut dari kuda hitam Norwich City dan QPR. Masalah utamanya? Setan Merah tidak mampu mencetak gol. Brian McClair dan Mark Hughes kehilangan sentuhan, Dion Dublin cedera panjang dan Alex Ferguson pusing tujuh keliling.
Masuklah Cantona.
Dia mencetak gol, mengirim assist dan memberikan nuansa juara bagi Man Utd. Tepat seminggu setelah debut melawan The Citizens, Cantona mencetak gol pertama pada pertandingan yang berakhir imbang 1-1 saat berhadapan dengan Chelsea, tepat seminggu kemudian pada Boxing Day, Cantona membantu MU bangkit dari kekalahan 3-0 di babak pertama untuk memaksa imbang Sheffield Wednesday 3-3 dan mencetak gol keduanya. Namun justru dua minggu kemudian, 9 Januari 1993 saat berhadapan dengan Tottenham Hotspurs-lah Cantona menunjukkan kelasnya dengan mencetak satu gol dan membantu terciptanya 3 gol lain untuk hasil akhir 4-1 bagi MU. Musim itu berakhir dengan gelar juara Premier League dengan jarak 10 point dari peringkat kedua, gelar ini adalah gelar juara liga pertama bagi MU di ranah Inggris sejak tahun 1967.
Cantona menjadi pemain pertama – dan sampai saat ini satu-satunya – pemain yang pernah bermain untuk dua klub berbeda yang memenangkan Premier League dua tahun berturut-turut. Musim berikutnya, setelah berhasil mempertahankan gelar juara liga, Cantona mencetak dua gol penalti untuk memenangkan Piala FA dengan total angka 4-0 atas Chelsea. Cantona terpilih sebagai PFA Player of the Year musim itu.
Di musim ketiga, Cantona dan Man Utd sepertinya masih melanjutkan tradisi juara dengan permainan yang konsisten dan hasil yang bagus. Sayang semuanya berakhir berantakan dan MU harus menyerahkan tahta ke Blackburn Rovers. Semuanya bermula pada kejadian yang berlangsung pada tanggal 25 January 1995, Cantona yang sedang melangkah ke kamar ganti terprovokasi oleh Matthew Simmons, seorang hooligans Crystal Palace. Cantona yang tidak terima dengan ejekan Simmons melakukan tendangan kungfu diikuti oleh pukulan beruntun. Kasus yang menjadi berita utama di media Inggris dan dunia ini membuat Cantona menerima denda dan hukuman tidak boleh bermain selama setahun dalam pertandingan bola manapun di tanah Inggris dan Wales. Dalam sebuah konferensi pers dan di tengah serangan pertanyaan wartawan, Cantona mengeluarkan pernyataannya yang paling terkenal dengan tenang, “Ketika camar mengikuti kapal pukat, itu karena mereka pikir sarden akan dilemparkan ke dalam laut. Terima kasih banyak.” Usai pernyataan itu, Cantona bangkit dari kursi dan melenggang pergi dengan santai dari hadapan pers.
Cantona yang meledak-ledak sering mengundang kontroversi, pada musim pertamanya dengan MU, Cantona memukul seorang fan Leeds yang meledeknya dan harus membayar denda. Di musim kedua, usai diusir keluar lapangan pada Piala Champions saat berhadapan dengan Galatasaray, Cantona beradu mulut dengan seorang wasit dan harus absen dalam lima pertandingan karena mendapat kartu merah pada dua pertandingan berturut-turut.
Setelah masa hukumannya selesai, Cantona tampil impresif pada debut melawan Liverpool. Ia mengirim assist untuk Nicky Butt dan mencetak satu gol penalti. Medio Januari, gol Cantona ke gawang West Ham United mengawali 10 kemenangan beruntun di liga untuk mengejar defisit 10 poin dari Newcastle United. Gol tunggal Cantona kembali terjadi pada beberapa pertandingan berikutnya, sekaligus ketika Cantona menciptakan gol untuk menyamakan kedudukan dengan QPR pada tanggal 9 Maret yang pada akhirnya membawa Man Utd merebut tahta dari Newcastle United. Mereka tidak tergoyahkan hingga akhir musim dan memenangkan gelar ketiga liga dalam empat musim terakhir. Tidak cukup itu saja, Cantona mencetak satu-satunya gol yang memberikan gelar Piala FA bagi MU saat berhadapan dengan Liverpool dengan sebuah gol indah yang mungkin gol terbaik Cantona sepanjang masa. Cantona kembali dari masa-masa gelap dalam hidupnya untuk membawa Man Utd menjadi tim pertama yang dua kali memenangkan gelar ganda.
Kepergian Steve Bruce di musim berikutnya menahbiskan Cantona sebagai kapten United, sekaligus sang raja di Old Trafford. Dengan barisan pemain muda seperti Ryan Giggs, David Beckham, Paul Scholes, Nicky Butt dan Gary Neville dalam bimbingannya, Man Utd mempertahankan gelar di musim berikutnya. Sayangnya, secara mengagetkan Cantona memutuskan bahwa ini adalah musim terakhirnya bermain sepakbola profesional dan ia menggantungkan sepatu di usia 30 tahun.
Eric Cantona bersumpah kalau ada satu-satunya alasan dia kembali ke dunia sepakbola Inggris, itu hanyalah untuk dan hanya untuk menjadi orang nomor satu di Manchester United.
  • DAVID BECKHAM
    (1992-2003), Inggris, RM, 294, 85

Di masa surutnya ‘pemerintahan’ King Eric, karir seorang pemain muda berbakat justru dimulai. Namanya Beckham, David Beckham, mungkin selebritis bola terbesar sepanjang jaman. Dibesarkan sebagai bagian dari Fergie’s Fledgling seperti halnya Ryan Giggs, duo Gary dan Phil Neville, Nicky Butt dan Paul Scholes serta pemain baru lain seperti Solksjaer dan Roy Keane, Beckham hanya tinggal menunggu waktu saja sebelum ia masuk ke tim utama. Di awal debutnya di Setan Merah, Beckham justru mengenakan nomor punggung keramat dunia sepakbola, nomer 10 yang ditinggalkan oleh Mark Hughes. Pada pertandingan perdana melawan Galatasaray pada tahun 1994, Beckham mencetak gol untuk membantu MU memenangkan pertandingan 4-0.
Musim berikutnya Becks – panggilan Beckham, dipinjamkan ke Preston North End untuk mencari pengalaman di luar Man Utd. Hal yang paling mengesankan? Becks mampu mencetak gol langsung dari sebuah tendangan penjuru. Musim berikutnya Becks kembali ke squad Setan Merah.
Nama pemuda tampan kelahiran 2 Mei 1975 di Leytonstone, London ini menjadi buah bibir ketika di tahun 1996, ia mencetak gol ajaib saat Man Utd berhadapan dengan Wimbledon. Kenapa gol itu begitu spesial? Karena Becks mencetak gol dari tengah lapangan, kemampuannya jelas bukan main-main. Pada saat itulah mata publik mulai memperhatikan pemuda yang sensasional ini. Pada musim itu, Becks dianugerahi PFA Young Player of the Year.
Begitu hebatnya kemampuan pemuda Beckham di mata Alex Ferguson, tahun berikutnya, Becks mendapatkan nomer punggung ‘kehormatan’ yaitu nomer 7 ketika pos itu ditinggalkan Eric Cantona. Sayang kepergian sang raja membuat United seperti anak ayam kehilangan induk dan Arsenal memanfaatkan kesempatan untuk meraih gelar juara.
Masa keemasan Becks datang di tahun 1999 ketika ia menjadi bagian dari sejarah dengan membawa Man Utd memenangkan tiga gelar juara, Piala FA, juara Liga Inggris dan juara Piala Champions. Ketiga gelar ini diraih dengan kemenangan fantastis yang harus direbut dengan perjuangan sepanjang musim. Musim berikutnya, Becks berhasil menjadi runner up European Footballer of the Year dan FIFA World Player of the Year di belakang Rivaldo. Hasil ini juga membantunya menjadi kapten tim nasional Inggris mulai dari tahun 2000 hingga 2006 sebelum ia mundur dari jabatan tersebut.
Hubungan renggang dengan pelatih legendaris Sir Alex Ferguson usai pernikahannya dengan Victoria Adams anggota Spice Girls membuat Becks angkat kaki dari Old Trafford dan memilih Santiago Bernabeu sebagai tujuan berikutnya. “Tidak pernah terjadi masalah sampai ia menikah. Dia biasa berlatih di akademi pada malam hari dengan tekun, dia anak muda yang fantastis. Memasuki pernikahan dengan sorotan dunia entertainment bukanlah hal yang mudah – sejak saat itu, hidupnya tidak pernah sama lagi. Begitu besarnya dia sebagai selebritis, sepakbola hanya menjadi bagian kecil kehidupannya.” ungkap Sir Alex Ferguson ketika menyoroti pernikahan Beckham.
Pada kali lain, Sir Alex juga menyatakan kekagumannya, “Beckham berlatih dengan kedisplinan untuk mendapatkan akurasi yang tidak dipedulikan pemain lain.”
  • CRISTIANO RONALDO
    (2003-2009), Portugal, RM, 292, 118
Pemuda kelahiran 5 Februari 1985 bernama lengkap Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro ini mungkin salah satu pemain terbaik di dunia saat ini, pemain sayap yang bisa didorong ke depan lengkap dengan akselerasi yang hebat, kaki yang lincah, tendangan dan sundulan yang akurat serta tajam.
Saat pertama kali bergabung dengan Manchester United Cristiano Ronaldo menginginkan nomor punggung 28, sama seperti yang ia gunakan di Sporting. “Ketika aku bergabung, manajer menanyakan nomor punggung mana yang aku inginkan. Aku bilang 28. Tapi Ferguson bilang tidak. ‘Kamu akan mengenakan nomor punggung 7’. Nomor punggung itu adalah legenda dan menjadi penambah motivasi.”
Ronaldo memulai debutnya bagi Setan Merah sebagai pemain pengganti dalam duel melawan Bolton Wanderers. Gol pertama Ronaldo dicetak melalui tendangan bebas ketika MU mengalahkan Portsmouth 3-0 pada tanggal 1 November 2003. Ronaldo-lah pencetak gol United ke-1000 dalam kompetisi Liga Inggris pada tanggal 29 Oktober 2005 walaupun pada saat itu MU menderita kekalahan 1-4 di tangan Middlesbrough. Di musim pertamanya, Ronaldo mencetak 10 gol di semua kompetisi dan gelar FIFPro Special Young Player of the Year pada tahun 2005 jatuh ke tangannya.
Musim berikutnya permainan Ronaldo yang mulai menyatu dengan teman satu tim membuahkan hasil, permainan MU berkembang pesat. Bulan November dan Desember 2006 Ronaldo mendapatkan penghargaan Barclays Player of the Month, pemain ketiga dalam sejarah Premier League yang meraih penghargaan ini berturut-turut setelah Robbie Fowler pada tahun 1996 dan Dennis Bergkamp di tahun 1997. Golnya ke gawang Manchester City pada tanggal 5 Mei 2007 menahbiskan gelar Premier League pertama setelah empat tahun Setan Merah tanpa gelar dan sekali lagi Ronaldo terpilih menjadi penerima penghargaan FIFPro Special Young Player of the Year. Penghargaan ini kemudian disusul dengan gelar PFA Players’ Player of the Year dan PFA Young Player of the Year sekaligus PFA Fans’ Player of the Year untuk melengkapi hattrick penghargaan yang diberikan padanya dalam satu musim.
Menyadari kemampuannya yang diatas rata-rata, Man Utd memutuskan untuk memperpanjang kontrak Ronaldo dan memberikan bayaran mingguan tertinggi sepanjang sejarah United untuknya. Di tahun yang sama Ronaldo menjadi runner up Ballon d’Or di belakang Kaká dan berada di tempat ketiga FIFA World Player of the Year di belakang Kaká dan Lionel Messi.
Di partai final Piala Champions di akhir musim 2007-2008 melawan rival satu liga, Chelsea, Ronaldo mencetak gol pembuka setelah menit ke-26 walaupun kemudian Chelsea mencetak gol balasan dan pertandingan harus diperpanjang ke adu penalti. Ronaldo gagal mencetak gol pada adu penalti dan MU seakan sudah kehilangan harapan untuk memenangkan gelar. Beruntung, keajaiban terjadi. John Terry terpeleset karena licinnya lapangan dan tembakannya melenceng. Setan Merah memenangkan Piala Champions dengan kemenangan 6-5 atas Chelsea. Musim hebat itu diakhiri Ronaldo dengan penghargaan UEFA Fans’ Man of the Match melalui penampilannya di final Piala Champions. Sepanjang musim Ronaldo mencetak 42 gol di semua kompetisi, 4 gol lebih sedikit dibandingkan rekor 46 gol dalam semusim yang diciptakan Denis Law pada musim 1963-1964.
2 Desember 2008, Ronaldo menjadi pemain Man Utd pertama yang meraih Ballon d’Or sejak George Best di tahun 1968 dan mengungguli rival terhebatnya, Lionel Messi. Dia juga menjadi pemain Premier League pertama yang mendapatkan gelar FIFA World Player of the Year, juga pemain Portugal pertama sejak Luis Figo di tahun 2001.
Memperoleh segalanya di Manchester United membuat Ronaldo jenuh, konon dia ingin tantangan baru dan menyampaikan niatnya untuk hijrah ke Real Madrid, tim yang telah mengejarnya sejak dua tahun belakangan. Setelah musim sebelumnya berusaha keras menahan kepergian Ronaldo, Ferguson akhirnya mengijinkan anak emasnya itu pindah dan kucuran dana hebat Real Madrid menjadikan Cristiano Ronaldo sebagai pemain termahal dunia.
  •  MICHAEL OWEN
Michael James Owen lahir 14 Desember 1979 di Chester, Inggris. Mengikuti jejak ayahnya bermain bola, Owen mengawali karir di Liverpool pada tahun 1996 dan masuk ke tim utama sejak Mei 1997. Di musim pertamanya, Owen memuncaki tangga top skor, prestasi ini diulanginya di musim berikut. Masa keemasannya hadir pada tahun 2001 ketika Liverpool memenangkan Piala UEFA, Piala FA dan Piala Liga. Hasil ini menghadirkan penghargaan Ballon d’Or bagi Owen. Selama karirnya di Liverpool, Owen mencetak 118 gol dalam 216 penampilan.
Di tingkat nasional, Owen dipanggil masuk ke timnas di tahun 2008 untuk menjadi pemain Inggris termuda di Piala Dunia. Di sana, ia juga menjadi pencetak gol termuda. Penampilannya di Piala Dunia 1998 menjadi sorotan dan pujian pengamat, ia mencetak gol lagi bagi timnas Inggris di Euro 2000, Piala Dunia 2002 dan Euro 2004. Owen adalah satu-satunya pemain yang telah mencetak gol di empat turnamen besar bagi Inggris.
Tahun 2004 Owen pindah ke Real Madrid namun gagal menempati starting lineup, walaupun begitu Owen berhasil mencetak 13 gol. Musim berikutnya Owen pulang ke Liga Inggris untuk bergabung dengan Newcastle United, karirnya seakan membaik di awal musim, sayang cidera memaksanya absen hingga 18 bulan. Ketika kembali ke lapangan hijau, dia menjadi kapten The Magpies dan menjadi pencetak gol terbanyak bagi Newcastle sepanjang musim. Sayang prestasi The Magpies hancur lebur. Di akhir kontraknya, Newcastle terdegradasi ke divisi 1 dan Owen pun angkat kaki ke Theatre of Dreams dengan status bebas kontrak.
Kepergian sang mahabintang Cristiano Ronaldo membuat kostum bernomor punggung 7 tanpa nama. Sir Alex Ferguson memberikan kostum legendaris itu pada Owen. Ia mencetak gol perdana bagi MU pada pertandingan persahabatan melawan Malaysian XI sebagai pemain pengganti. Gol resmi pertamanya hadir ketika MU mengalahkan Wigan Athletic 5-0 dan hattrick pertamanya sejak 2005 hadir ketika MU mencukur Wolfsburg 3-1 di ajang Piala Champions.
Seberapa jauh legenda nomor punggung tujuh akan tersemat di kostum Owen?
Read More >>

Sabtu, 24 Desember 2011

Kisah Unik Tentang Nomor Punggung Sepak Bola

Pada awalnya nomor punggung sepak bola tidak seperti sekarang ini, tapi lebih rapi urutannya, huruf belakang pemain yang abjadnya paling awal dapat nomor punggung 1, begitu seterusnya, tapi sekarang kebanyakan nomor punggung lebih ke posisi pemain, seperti kiper nomor 1, pemain belakang 2, 3, 4, dan seterusnya... tapi sekarang sudah banyak pemain yang bernomor gemuk atau besar, seperti 20, 30, sampe 99 (batasnya tidak boleh lebih dari 99)

Berikut ini adalah berbagai kisah unik tentang nomor punggung pemain sepak bola...

1. Ivan Luis zamorano 1+8 (inter milan)


Ivan Zamorano selalu menggunakan nomor punggung kesayangannya yaitu 9. tapi semua berubah ketika Luiz Nazario De lima Ronaldo atau Luiz Ronaldo datang dari barcelona, pasalnya Ronaldo hanya mau menggunakan nomor punggung 9 juga seperti di timnas brazil, akhirnya Ivan memberikan nomor punggung 9 kepada Ronaldo dan dia menggunakan nomor 18, tapi dia tidak kehabisan akal, dia menambahkan tanda plus "+" di antara angka 1 dan 8 sehingga jika di jumlah menjadi 9.

2. Gabriel Omar Batistuta 18 (As Roma)


Kasus Batigol sapaan akrab Batistuta sama dengan Ivan Zamorano, ketika Batistuta datang ke As roma dia menginginkan nomor punggung 9, tapi nomor 9 sudah ada yang punya, yaitu montella. Sempat terjadi perselisihan antara kedua pemain itu sampai bahkan Francesco Totti sang kapten menawarkan nomor punggungnya yaitu 10 kepada kedua pemain itu, tapi mereka menolak. Akhirnya Batistuta mengambil langkah bijaksana dengan memilih nomor 18 yang jika di jumlahkan nomor 1 dan 8 menjadi 9.

3. Lupatelli 10 (Chievo)


Biasanya rata-rata nomor punggung seorang kiper adalah 1 atau 12 ke atas, tapi tidak dengan kiper berkepala botak ini, dia memakai nomor punggung 10 yang biasanya di pakai oleh seorang penyerang atau gelandang.

4. Franco Baresi 6 (AC Milan)


Coba agan cari di AC Milan siapa yang bernomor punggung 6. Tidak bakal ketemu karena nomor 6 sudah di keramatkan atau di abadikan untuk franco Baresi, pemain yang memiliki loyalitas terhadap klub yang tinggi sehingga nomornya di abadikan dan tidak boleh di pakai oleh pemain lain.

Check It Out 
5. Paolo Maldini 3 (AC Milan)


Sama dengan Baresi, nomor punggung 3 milik Paolo maldini tidak boleh di berikan kepada pemain lain, itu untuk menghormati Maldini yang setia kepada AC Milan, bahkan jumlah penampilan Maldini lebih banyak dari Baresi.

6. Marc Vivien foe 23 (Manchester City)


Lagi-lagi nomor yang di keramatkan, tapi ini berbeda dengan paolo Maldini ataupun Franco Baresi, nomor 23 di abadikan untuk menghormati Marc Vivien Foe yang meninggal di lapangan ketika bertanding membela negaranya.

7. Gianluigi Buffon 88 (Juventus)


Tahukan agan kalo Gianluigi Buffon pernah memakai nomor punggung 88 yang kontroversial di Juventus? di sebut kontroversial karena dalam abjad huruf kedelapan adalah huruf "H" jadi jika di gabung menjadi HH, singkatan dari Hail Hitler.
Read More >>

7 Pemain Sepakbola Tergemuk Sepanjang Sejarah

1. Jan Molby
Pemain yang bermain di Liverpool dari 1984-1996, Ia selalu menjadi pilihan utama. Bintang timnas Denmark ini telah membela The Reds dalam 218 laga dan mengoleksi 44 gol. Sudah sepantasnya jika ia di anggap sebagai salah satu legenda Liverpool.


2. Andy reid
Gelandang Irlandia berusia 26 tahun ini bermain  Sunderland untuk bangkit di Liga Inggris. Gelandang Sunderland ini dikenal mempunyai tendangan kaki kiri yang mematikan. Mantan bintang Tottenham Hotspur ini juga mampu masuk ke timnas Irlandia.

3. Micky Quinn
Mantan striker Coventry ini dikenal sebagai inspirasi lagu para pendukung Coventry. “Dia gendut, dia bulat, dia seberat jutaan pound Micky Quinn, Micky Quinn!,” begitu lirik lagunya. Karir terbaik penyerang  yang juga biasa dipanggil “Sumo” ini terjadi saat membela Portsmouth dan Newcastle United di awal 1990an.


4. Ferenc Puskas
Salah satu legenda sepakbola Hungaria ini termasuk striker terbaik yang pernah dimiliki Real Madrid. Membela Los Galaticos dari 1958-1966, Puskas bermain dalam 182 laga dengan mengoleksi 157 gol. Puskas meninggalkan Madrid setelah mengalami kelebihan berat badan 40 pound.

5. Neville Southall
Pemain Wales ini dikenal sebagai penjaga gawang terbaik yang dimiliki Everton. Membela Everton dalam 578 kali laga menempatkan namanya sebagai legenda hidup Goodison Park. Southall menjadi benteng terakhir Everton selama 17 tahun. Namun karir Southall memudar seiring dengan berat badannya yang membesar.

6. Ronaldo De Lima
Pemain paling fenomenal adalah bintang Brasil, Ronaldo. Tak ada yang meragukan jika Ronaldo menjadi salah satu pesepakbola terhebat yang dilahirkan di planet ini. Pria ini berhak menempati posisi satu mengingat perjalanan karirnya yang fenomenal.
Dua kali mempersembahkan Piala Dunia buat Brasil dan tiga kali menjadi Pemain Terbaik Dunia menjadi bukti kehebatannya. Mantan striker Barcelona, Inter Milan dan Real Madrid ini diyakini akan lebih banyak mengoleksi gelar jika tak dihantui cedera kaki


7. William Foulke
Ia memiliki julukan cantik “Fatty”. Kiper kebanggaan Sheffield United dari 1894-1905 ini memang terbilang unik. Selain menjadi bintang Sheffield, Foulke juga menjadi bintang Chelsea di abad 19. Bersama Sheffield, Foulketelah mempersembahkan satu gelar liga dan tampil di tiga final Piala FA.

Read More >>

Jumat, 23 Desember 2011

7 Stadion Termegah di Dunia versi Footballer's Info

7. Old Trafford, Manchester, Inggris
Ini adalah salah satu stadion yang tak pernah luput dari huru-hara. Oleh sebab itu, jangan heran bila pada hari H pertandingan, aparat polisi mengelilingi seluruh penjuru stadion ini. Maklum saja, dari 68.000 tempat duduk yang tersedia, hanya 3.000 kursi yang disediakan untuk supporter lawan. Alhasil, mereka yang tak kebagian tempat duduk, banyak yang kecewa dan melampiaskannya dengan marah-marah. Jangan heran kalau MU selalu menang bila bertanding disini.


6. Estadio Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol
Real Madrid adalah satu dari kesebelasan sepakbola tertua di Eropa. Walau sudah terbentuk sejak 1902, tapi Real Madrid belum memiliki “kandang” sendiri sampai akhirnya lahir Stadion Chamartin 1924. Sayang, Chamartin hancur akibat perang sipil Spanyol, dan pemerintah setempat kemudian mendirikan Santiago Bernabeu di atas tanah tersebut pada 1947. Stadion ini menjadi tempat diselenggarakannya final Piala Dunia 1982. Kini, stadion ini sedang dimodifikasi dan diharapkan selesai pada 2005. Renovasinya dilakukan secara besar-besaran, tapi tak akan mengurangi keunikan dan sejarah yang telah dibuat.



5. Louis II, Monte Carlo, Monaco
Stadion yang dimaksud adalah versi baru dari Stadion Louis II, yang dulu dibangun 1937. Stadion ini adalah relokasi stadion itersebut, dan diresmikan pada 1985. Stadion yang memiliki arsitektur khas Monaco ini, memiliki kapasitas tempat duduk untuk 200.000 orang, dan merupakan salah satu stadion yang paling nyaman di Eropa.



4. Maracana, Rio De Janeiro, Brazil
Semua orang Brazil nampaknya menyuaki sepakbola. Tak heran bila parlemen setempat membuat stadion dengan kapasitas 125.000 kursi ini. sayang, tempat itupun nampaknya masih harus diperluas. Stadion yang sengaja dibangun untuk kepentingan Piala Dunia 1950 ini, kewalahan menampung 200.000 fans dua kesebelasan yang bertanding pada Piala Dunia 1950 disana. Stadion bersejarah ini menghabiskan AS$40 juta untuk biaya renovasi.



3. San Siro, Milan, Italia
Di Itali, orang tak bisa memisahkan San Siro dari sepakbola. Rumah kesebelasan Inter Milan dan AC Milan ini, adalah satu dari sedikit tempat di Itali untuk olahraga. Stadion ini memiliki kapasitas 80.000 kursi dengan penataan cahaya yang luar biasa cantiknya. Disana terdapat VIP lounge dan bar khusus penggemar fanatik setempat.



2. Stadio Olimpico, Rome, Italia
Italy suda dua kali menjadi penyelenggara Piala Dunia. Pertama, tahun 1934, Piala Dunia diselenggarakan di Stadio Del PFN, dan yang kedua, yakni final Piala Dunia 1990 di stadion ini. Stadion ini juga menjadi saksi sejarah gagalnya kesebelasan AS Roma meraih gengsi melalui finalti melawan Liverpool pada 1984. Pada Juni 2001, jutaan miliar dolar disuntikkan untuk renovasi stadion tersebut.



1. Azadi, Teheran, Iran
Dari namanya, Anda mungkin mengira Iran bukan tempat yang ideal untuk berbulan madu, padahal negara ini memiliki banyak tempat yang indah, termasuk stadion yang mampu menampung 100.000 penonton. Stadion ini pernah digunakan untuk Asian Games 1974.


Read More >>

7 Club terbaik versi Footballer's info

1. Real Madrid
Legenda:  Alfredo Di Stefano, Raul, Ferenc Puskas
Gelar: 31 La Liga, 17 Copa del Rey, 8 Supercopa Spanyol, 9 Champions League, 1 Piala Super Eropa, 2 Europa League dan 3 Piala Dunia Antarklub.
Bintang:  Cristiano Ronaldo, Ricardo Kaka, Iker Casillas

2. AC Milan
Legenda: Paolo Maldini, Franco Baresi, Gunnar Nordahl
Gelar: 17 Serie A, 5 Copa Italia, 7 Champions League, 2 Piala Winners, 5 Piala Super Eropa dan 4 Piala Dunia Antarklub.
Bintang: Alessandro Nesta, Alexandre Pato, Zlatan Ibrahimovic
3. Liverpool
Legenda: Ian Callaghan, Ian Rush, Alan Hansen
Gelar:  18 Premier League, 7 Piala FA, 15 Community Shield, 5 Champions League, 3 Europa League, dan 3 Piala Super Eropa.
Bintang: Luis Suarez, Steven Gerrard

4. Bayern Munich
Legenda: Franz Beckenbauer, Gerd Muller, Karl-Heinz Rummenigge
Gelar: 22 Bundesliga, 15 DFB-Pokal, 4 Piala Super Jerman, 4 Champions League, 1 Europa League, 1 Piala Winners, dan 2 Piala Dunia Antarklub
Bintang: Arjen Robben, Franck Ribery, Mario Gomez
5. Ajax Amsterdam
Legenda: Johan Cruyff, Dennis Bergkamp, Marco Van Basten
Gelar:  29 Eredivisie, 18 Piala Belanda, 7 Johan Cruijff Shield, 4 Champions League, 1 European League, 1 Piala Winners, 2 Piala Super Eropa, dan 2 Piala Dunia Antarklub.
Bintang:  Maarten Stekelenburg, Siem de Jong

6. Barcelona
Legenda: Migueli, Rivaldo, Cesar Rodriguez
Gelar: 20 La Liga, 25 Copa del Rey, 9 Piala Super Copa Spanyol, 3 Champions League, 4 Piala Winners, 4 Europa League, 3 Piala Super Eropa, dan 2 Piala Dunia Antarklub.
Bintang: Lionel Messi, Xavi, Carles Puyol

7. Manchester United
Legenda:  Bobby Charlton, George Best, Eric Cantona
Gelar: 18 Premier League, 11 Piala FA, 18 Community Shield, 3 Champions League, 1 Piala Winners,  1 Piala Super Eropa dan 2 Piala Dunia Antarklub.
Bintang: Ryan Giggs, Luis Nani, Wayne Rooney.
Read More >>

7 Pemain Top Skor Sepanjang masa


1. Ronaldo (Brasil) - 15 gol (1994,1998,2002,2004)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi68_hRYfwjojmH8D2WGesmyTKS2vLeb5s4OSgiAVaWIFydlKL1vSt6AHMIXTMIW0bC3k7BooKJvAdLTbs-46tMcG_2pDgkqU_S1aHuy1QwN0sMq4PtTj1Agkh8XRnJBAfucLPDPJp4er0/s1600/p1_ronaldo_0219.jpg  
Ia bermain gemilang dalam Piala Dunia 2002, mengantarkan Brasil menjadi juara. Selain mengantarkan brasil menjadi juara, Ia juga mendapat gelar Top Skor dengan 8 golnya, termasuk 2 golnya ke gawang Jerman pada laga final.

2. Gerd Muller (Jerman Barat) - 14 gol (1970,1974)
Gerd Muller - Gerd Müller
Disebut-sebut sebagai Striker kotak penalti terbaik sepanjang masa. Muller mencatak sepuluh gol saat Jerman Barat menjadi juara ketiga di piala dunia 1970. dan 4 gol selanjutnya pada piala dinia 1974, termasuk gol penentunya ke gawang Belanda di Final.

3. Just Fontaine (Perancis) - 13 gol (1958)
http://www.calciopro.com/wp-content/uploads/2008/08/fontaine.jpg


Fontaine hanya satu kali tampil di piala dunia, namun sampai saat ini dia adalah Top Skor dalam sebuah tournament, saat mencetak 13 gol saat membawa Perancis sebagai juara ketiga di Piala Dunia 1958.

4. Pele (Brasil) - 12 gol (1958,1962,1966,1970)

Pemain yang dijuluki "The King" ini sudah mendunia sejak usia 17 tahun. Ia mencetak dua gol di final Piala Dunia 1958 dan membawa Brasil mengalahkan Swedia. Ia menutup Karirnya pada Piala Dunia 1970 dengat membuta satu gol di pertandingan final saat mengalahkan Italia 4-1.

5. Sandor Kosics (Hongaria) - 11 gol (1954)

Read More >>

Kamis, 22 Desember 2011

7 striker terhebat sepanjang masa

7. Batistuta
Ia menolak pindah ke klub lain meskipun Fiorentina degradasi ke Serie B Italia pada musim 1992/93. Namun pada tahun berikutnya, striker Argentina yang kerap disapa Batigol ini membawa klubnya kembali ke Serie A. Dari Newell's Old Boys hingga gantung sepatu di Al Arabi, Batigol mengemaskan total 254 gol dari 441 kali main. Setelah sembilan musim bersama Fiorentina, ia dijual ke AS Roma dan menjadi sumber inspirasi utama Giallorossi untuk meraih scudetto ketiga dalam sejarahnya.
 
6. Thierry Henry
Kala membela Arsenal, Henry menjadi topskor Liga Primer Inggris sebanyak empat kali (2002, 2004, 2005 dan 2006) dan menjadi pemain tersubur The Gunners dengan 226 gol dari semua kompetisi. Ia juga meraih dua gelar penting bersama timnas Prancis, yakni Piala Dunia 1998 dan Euro 2000.
5. Roberto BaggioSayangnya, Baggio lebih diingat dengan kegagalannya mengeksekusi tendangan dari titik putih sehingga Italia kalah adu penalti melawan Brasil di final Piala Dunia 1994. Tapi, tanpa penampilan Baggio yang gemilang sepanjang turnamen itu, Azzurri tak mungkin mencapai final. Ia menjadi anak emas sepakbola Italia sejak bergabung dengan Fiorentina pada 1985, sebelum rekor transfernya ke Juventus menjelang Piala Dunia 1990. Dikenal dengan sebutan "The Divine Ponytail" karena rambut kuncir dan ketaatannya menjalankan agama Budha, Baggio meraih scudetto dua kali - bersama Juventus pada 1994/95, dan AC Milan pada musim berikutnya. Pemain Terbaik Dunia versi FIFA pada 1993.
4. Ronaldo (Ronaldo Luiz Nazario da Lima)
Sang fenomena ini sudah dua kali meraih hat-trick gelar Pemain Terbaik FIFA, Eropa dan Dunia. Nama Ronaldo mulai bangkit ketika melesatkan 58 gol dalam 60 pertandingan di awal karirnya bersama Cruzeiro pada 1993. Setelah dua musim yang gemilang bersama PSV Eindhoven, ia bergabung dengan Barcelona pada 1996 dan membukukan 34 gol dalam 37 laga untuk menjadi topskor. Bersama Inter Milan, Ronaldo 'mengejek' gaya pertahanan klub Italia lainnya. Alhasil, 25 gol dikemasnya, sekaligus membawa Inter juara Piala UEFA - semuanya dalam musim pertamanya. Ia juga meraih topskor pada dua musim pertamanya bersama Real Madrid. Duka kekalahan 3-0 dari Prancis pada final Piala Dunia 1998 terhapus, ketika Ronaldo membawa Brasil juara Piala Dunia berikutnya. Ia menjadi topskor dengan 8 gol, dan dua di antaranya dicetak di final melawan Jerman.
3. Bobby Charlton (Sir Robert Charlton)Inilah salah satu pemain terbaik Inggris sepanjang masa. Bobby Charlton meraih 106 caps dan 49 gol bersama timnas Inggris. Sebagai bagian dari "Busby Babes" yang selamat dari tragedi Munich 1958, Charlton sepuluh tahun kemudian membawa Manchester United menjadi klub pertama Inggris yang juara Piala Eropa. Charlton juga membantu tuan rumah Inggris meraih Piala Dunia 1966. Perlawanan Charlton kontra Eusebio di semifinal melawan Portugal dikenang sebagai pertandingan terbaik Inggris sepanjang masa.
 
2.Johan Cruyff
Inilah master of total football. Kapten Cruyff memimpin Belanda di Piala Dunia 1974, dengan mencetak dua gol baik ke gawang Argentina maupun Brasil, sebelum dikalahkan Franz Beckenbauer dan Jerman Barat di partai puncak. Johan Cruyff merupakan nama paling terkenal dalam sejarah sepakbola Belanda. Ia menjadi pemeran utama dalam dominasi Ajax di kancah Eropa pada era 1970-an. Ia mendominasi Belanda dengan delapan titel domestik bersama Ajax ditambah satu lagi di Feyenoord. Tiga gelar Piala Eropa berturut-turut diraih pada 1970 hingga 1973 sebelum hijrah ke Barcelona. Ia pensiun menjelang Piala Dunia 1978, dan selanjutnya sukses melatih dua bekas klubnya.
1. Pele (Edson Arantes do Nascimento)
Pada usia 17 tahun, Pele (foto) memborong enam gol di Piala Dunia 1958, dan menjadi sumber inspirasi Brasil meraih titel pertamanya. Karirnya penuh dengan prestasi, di dalam maupun luar lapangan, dan saat ini menjadi duta besar sepakbola. Angka-angkanya: 470 gol dalam 412 penampilan bersama Santos, dan 77 gol dari 92 caps di timnas Brasil. Tiga kali juara Piala Dunia, sepuluh titel Campeonato Paulista, dua Copa Libertadores. Butuh penjelasan apa lagi?
Read More >>